31/05/12

pemilihan alat

dalam pendakian kita sangatlah tergantung pada perlengkapan alat yang digunakanan, oleh karena itu pemilihan alat yang setandart sangatlah penting, alat berperan penting dalam keberhasilan kit melakukan sebuah kegiatan seperti pendakian gunung ini, karena kegiatan alam bebas kita harus percaya terhadap alat yang kita bawa bagsimanapun keadaanya. sering terjadi kecelakan kegiatan alam bebas di karenakan kurang nya pengetahuan tentang pemilihan alat, dan juga alat yang digunakan tidak sesuai dengan kondisi medan yang kita hadapi, lebih baik sebelum melakukan kegiatan alam bebas kita harus mengetahui keadaan medan yang akan kita hadapi, sebetulnya pemilihan alat sangat lah mudah setelah kita menentukan tujuan kegiatan dan mengetahui kondisi medan yang kita hadapi, sebenarnya hargalah yang menentukan kualitas alat tersebut , dengan kata lain bila harga alat tersebut mahal atau tinggi, pastinya kualitas alat idak perlu dipertanyakan lagi, karena sudah pasti baik, dan sebaliknya bila harga murah atau rendah .pasti nya kualitas tersebut kurang. lebih baik mahal atau jiwa kita melayang. baiklah dibawah ini kita akan membahas alat yang baik digunakan dalam sbuah pendakian mulai dari perlengkapan pribadi sampai alat bantu nya.


Pemilihan peralatan yang sesuai dengan perjalanan kita tidak kalah pentingnya dengan persiapan lainnya ada tiga ketentuan dasar dalam pemilihan peralatan yang baik, yaitu performance, ketahanan dan beratnya. jika berencana hendak membeli peralatan, lakukanlah riset sebelumnya dengan mempertimbangkan ketiga ketentuan dasar diatas.
jika anda sudah mempunyai peralatan maka hal yang harus dilakukan adalah kumpulkan seluruh peralatan yang akan anda bawa, setidaknya di menit terakhir keberangkatan untuk mencegah ada barang yang yang tertinggal atau terlupa yang dapat membuat perjalanan menjadi tidak nyaman. lakukanlah langkah-langkah berikut :
1. buat lah list atau daftar : mulailah dengan checklist, buat secara menyeluruh sesuai kemauan anda. daftar tersebut akan berbeda untuk setiap perjalanan, dan ada beberapa yang selalu ada pada list tersebut diantaranya : pakaian, peralatan masak dan makan, peralatan p3k, dan survival kits.

2. kumpulkan peralatan, : sesuai daftar yang dibuat, kumpulkan peralatan dan kelompokkan berdasarkan jenis penggunaannya

3. cek dan tes setiap peralatan yang rawan penggunaannya.
berikut adalah beberapa peralatan standar yang harus dimiliki oleh pendaki:
Tips membeli sleeping bag.
Perhatikan kapan dan dimana slepping bag tersebut akan digunakan. Belilah sleeping bag yang akan digunakan pada kondisi cuaca yang sering sobat hadapi.
Perhatikan aktivitas yang sobat lakukan dengan sleeping bag ini. Jika mendaki gunung saat musim hujan, pertimbangkan untuk membawa sleeping bag yang berbahan sintetis. Jika berat yang menjadi masalah sobat, pilihlah sleeping bag yang berbahan down atau bulu angsa.
Perhatikan budget sobat. Jika punya uang lebih, tidak ada salahnya untuk membeli sleeping bag keluaran pabrik yang memang sudah teruji kualitasnya.
Perhatikan apakah sobat sering kedinginan atau susah tidur?, kalau yang pertama maka pilihlah yang hangat dan jika yang kedua carilah sleeping bag dengan ruang dalamnya yang cukup lega.
Periksalah setiap toko alat gunung dan lakukanlah sedikit penelitian. Lihat dan rasakan bahan material lapisan dalam beberapa sleeping bag yang berbeda. Lihat jahitan dan bahan lapisan luarnya.
Jangan sungkan-sungkan untuk membuka gulungan sleeping bag jika masih dalam keadaan tergulung dan lihat bagian dalamnya.
Tips membeli ransel.
Jika memungkinkan, cobalah dulu sebelum membelinya. Sobat bisa meminjam ransel dari teman sesuai ukuran yang sobat beli.
Kapasitas ransel dirancang sesuai style perjalanan, tinggi tubuh pengguna dan juga lamanya perjalanan. Belilah sesuai kebutuhan sobat.
Cobalah selalu back system ransel yang akan dibeli. Jika sobat tidak mengerti cara mengatur back system yang sesuai dengaN tubuh sobat, mintalah petugas toko untuk melakukannya.
Cobalah beberapa ransel keluran pabrik yang berbeda untuk melakukan perbandingan. Belilah ransel yang sesuai dan pas dengan tubuh sobat. Hindari membeli ransel yang mempunyai kapasitas melebihi ukuran tubuh sobat.
Tips membeli tenda.
Apakah tenda tersebut mempunyai ketahanan terhadap air dan stabilitas terhadap kondisi cuaca buruk yang akan dihadapi?.
Apakah ruangnya cukup bagi pengguna beserta peralatan-nya?, berasarkan kapasitasnya (masuklah kedalam tenda dan pastikan ruangnya cukup bagi sobat dan peralatan sobat).
Apakah mudah untuk didirikan? (jangan hanya mendengarkan omongan penjualnya, suruh mereka mendemonstrasikan cara mendirikannya).
Jika dibutuhkan, apakah vestibule (teras depan) cukup lebar? (bayangkan jika vestibule kecil dan basah dengan kompor yang tengah menyala.)
Apakah pintunya cukup untuk akses dan apakah mempunyai jendela atau ventilasi lainnya?, apakah bisa ditutup rapat?.
Perhatikan dengan seksama material atau bahan tenda. Perhatikan juga waterproofing dari flysheet-nya.
Perhatikan jahitan dan sambungan pada tenda. Apakah jahitannya tidak lepas?, juga apakah pada setiap jahitan sambungan tersebut diberikan lapisan waterproof?

30/05/12

management pendakian


mendaki gunung atau yang istilah keren nya mountain hiking adalah sebuah hoby yang sangat lah unik, karena di situ kita akan belajar dalam yang namanya menghargai hidup, tapi dalam melakukan sebuah hoby kita perlu seuah persiapan yang sangat matang, apalagi dalam hoby mendaki gunung ini, tdak sedikit jiwa yang melayang karena hoby ini, ya itu bisa dikatakan takdir , karena hanya yang maha kuasa lah yang menentukan segalanya, tapi ada kala nya kita sebagai manusia campur tangan dalam pembentukan sebuah takdir, yaitu dengan mempersiapkan segalanya dengan sebaik-baik nya ,sebenarnya mendaki gunung itu tidak lah terlalu membahayakan, tidak srperti yang di pikirkan oleh semua orang saat ini, segala sesuatu akan terasa menyenang kan saat berjalan dengan lancar, oleh karena itu kita harus mempunyai sebuah management kegiatan, apalagi pendakian gunung, yang kita bermain nya di alam terbuka atau hutan, dan juga jauh dari keramaian manusia, kita harus menyiapkan management pendakian ini dengan sebaik-baik nya , sebagai berikut tip-tip nya.


Tips manajemen pendakian

Pilih Barang yang Dapat Berfungsi Ganda

Dalam memilih barang yang akan dibawa pergi mendaki gunung selalu cari alat/perlengkapan yang berfungsi ganda, tujuannya apalagi kalau bukan untuk meringankan berat beban yang harus anda bawa. Contoh : Nesting (tempat memasak untuk tentara), bisa digunakan untuk memasak juga untuk tempat makan maupun menyimpan alat-alat mendaki. Alumunium foil, bisa untuk pengganti piring, bisa untuk membungkus sisa nasi untuk dimakan nanti, dan yang penting bisa dilipat hingga tidak memakan tempat di ransel.

Matras

Sebisa mungkin matras disimpan di dalam ransel jika akan pergi ke lokasi yang hutannya lebat, atau jika akan membuka jalur pendakian baru. Banyak pendaki gunung yang lebih senang mengikatkan matras di luar, memang kelihatannya bagus tetapi jika sudah berada di jalur pendakian, baru terasa bahwa metode ini mengakibatkan matras sering nyangkut ke batang pohon dan semak tinggi, lagipula pada saat akan digunakan matrasnya sudah kotor.

Kantung Plastik

Selalu siapkan kantung plastik/ trash bag di dalam ransel anda, karena akan berguna sekali nanti misalnya untuk tempat sampah yang harus anda bawa turun gunung, baju basah dan lain sebagainya. Dapat juga berfungsi untuk lapisan anti air bagi ransel. Atau dapat juga dimanfaatkan sebagai jas hujan saat darurat.

Gunakan selalu kantung plastik untuk mengorganisir barang-barang di dalam ransel anda (dapat dikelompokkan masing-masing pakaian, makanan dan item lainnya), ini untuk mempermudah jika sewaktu-waktu anda ingin memilih pakaian, makanan dsb.

Menyimpan Pakaian

Jika anda meragukan ransel yang anda gunakan kedap air atau tidak, selalu bungkus pakaian anda di dalam kantung plastik, gunanya agar pakaian tidak basah dan lembab.

Sebaiknya pakaian kotor dipisahkan dalam kantung tersendiri dan tidak dicampur dengan pakaian bersih

Menyimpan Makanan

Sebaiknya makanan dikelompokkan sesuai ketahanan/ awetnya makanan disimpan. Untuk makanan yang tidak terlalu tahan lama, sebaiknya dibungkus dengan rapat atau di tempatkan memakai perlakuan khusus. Pilihlah makanan yang bervariasi tetapi mudah dan cepat dalam penyajian. Untuk makanan kaleng ada baiknya tidak terlalu banyak, karena selain berat kita juga harus membawa turun lagi kalengnya setelah dikonsumsi, karena dapat menyebabkan pencemaran lingkungan jika dibuang sembarangan.

Menyimpan Korek Api Batangan

Simpan korek api batangan anda di dalam bekas tempat film (photo), agar korek api anda selalu kering.

Packing Barang / Menyusun Barang Di Ransel

Selalu simpan barang yang paling berat di posisi atas, gunanya agar pada saat ransel digunakan, beban terberat berada di pundak anda dan bukan di pinggang anda hingga memudahkan kaki melangkah saat pendakian gunung ataupun saat turun nantinya. Usahakan untuk selalu mengingat-ingat dimana barang bawaan anda di tempatkan di dalam ransel, karena ada kalanya kita akan mencari barang tersebut dengan penerangan yang tidak memadai, jadi akan lebih cepat jika anda mengetahui dengan pasti dimana letak barang yang anda cari tanpa melihatnya sekalipun. Akan lebih baik anda membawa hal-hal yang menunjang selama perjalanan dan jangan membawa barang yang tidak dibutuhkan selama anda mendaki, karena selain tidak akan berguna juga memberatkan bekal bawaan di perjalanan.

Obat- obatan

Ada kalanya penting juga untuk membawa obat-obatan P3K, atau obat-obat pribadi dalam kantung atau tempat yang mudah terjangkau, karena jika kita mengalami keadaan yang darurat obat itu mudah untuk ditemukan semua orang.

Minuman beralkohol

Sebaiknya tidak dibawa. Sering kali orang ditempat dingin membutuhkan minuman yang hangat, akan tetapi minuman beralkohol bukan pilihan yang tepat disana. Oleh karena minuman tersebut dapat memicu pecahnya kapiler darah karena terlalu cepatnya kapiler darah memuai dalam tubuh.

Manajemen Pendakian

Ada baiknya sebelum memulai pendakian, Anda mencari informasi jalur dan angkutan serta info-info penting lainnya pada para pendaki yang pernah berkunjung kesana, karena hal itu akan sangat berguna untuk persiapan pendakian berkaitan dengan bujet (dana), alat dan perlengkapan yang akan dibawa, transportasi apa yang memungkinkan dan paling cepat, berapa lama anda akan menginap, serta makanan apa saja yang akan anda siapkan, berapa banyak air yang harus dibawa, dll. Hal itu sangat penting mengingat kita akan jauh dari fasilitas yang bisa kita dapatkan di perkotaan, sehingga jika terjadi hal-hal yang di luar kendali kita, paling tidak kita ada persiapan sebelumnya.

Cahaya / Lampu

Benda ini sifatnya sangat vital, tetapi kadang kurang diperhatikan. Ada baiknya kita membawa cadangan sumber cahaya di gunung. Bisa memakai senter ataupun penerangan konvensional semacam lilin ataupun lampu minyak. Hal ini dapat dipilih berdasarkan murah dan gampangnya bahan bakarnya didapatkan. Hal lain yang musti menjadi perhatian adalah, jika mengunakan penerangan berupa api harus mewaspadai keamanan dan tempatnya karena akan jadi mimpi buruk jika kita tidak berhati-hati dalam menjaganya. Sediakan pula dop dan baterai cadangan dan simpan di tempat yang mudah dijangkau, sehingga jika dibutuhkan sewaktu-waktu dapat segera ditemukan. Ada baiknya baterai bekas di bawa turun lagi, agar tidak menyebabkan polusi.

Jas Hujan

Perlengkapan satu ini mutlak dibawa walaupun tidak musim hujan, karena perlengkapan ini mempunyai banyak fungsi di gunung. Selain dipakai saat hujan tiba, jas hujan dapat juga digunakan sebagai tenda darurat (bivoak), alas tidur darurat, atap darurat, selimut darurat, juga bisa dipakai sebagai unsur penting tandu darurat. Jadi jangan sepelekan perlengkapan yang satu ini

HAL-HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN

1. THE GROUP “KELOMPOK”
Dalam mountaineering kelompok adalah hal yang sangat penting agar para pendaki dapat saling membantu sehingga perjalanan lebih aman


2. THE LEADER “PEMIMPIN”
Pemimpin harus mempunyai pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan mendaki gunung. Namun yang lebih penting adalah kemampuan untuk berkomunikasi dengan anak buahnya, peka terhadap perasaan, keperluan serta keterbatasan mereka, dan dapat memberi semangat, inspirasi, pula dapat mengarahkan kelompoknya untuk mencapai apa yang telah disepakati


3. THE PARTS AND THE STRENGTH “KEMAMPUAN DAN KELOMPOK”
Buat perjalanan itu menyenangkan sekalipun dalam keadaan lelah. Perjalanan yang baik akan lebuh banyak menyimpan kenangan, sedangkan perjalanan yang membosankan, melelahkan, serta tidak memperoleh pengalaman tidak meninggalkan kesan akan menjadikan seseorang enggan di dunia ini dan akan mencari pengalaman di tempat lain


4. THE TRIP “PERJALANAN”
Perhatikan rute yang dipilih, waktu, tempat, personil, serta semangat dari anggota. Harus terencana dengan baik!


5. THE MARGIN OF SAVETY “KESELAMATAN”
Dalam melaksanakan suatu perjalanan sang pemimpin harus memperhatikan keselamatan dan tindakan penyelamatan selama perjalanan berlangsung. Cadangkanlah waktu, tenaga dan perlengkapan serta makanan sewaktu-waktu dalam keadaan mendesa

air darurat


Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Kebutuhan manusia akan air lebih besar daripada kebutuhan manusia akan makanan. Manusia bisa bertahan hidup kurang lebih sepuluh hari tanpa makanan. Tetapi tanpa air menusia akan sulit bertahan lebih dari tiga hari. Oleh karena itu kebutuhan akan air mutlak didapatkan oleh survivor. Untuk mendapatkan air, survivor harus pandai dalam menganalisis medan disekitarnya, mencari apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan air. Manusia memerlukan air setidaknya seperempat liter sehari untuk minum.Di daerah hutan tropis, sebenarnya tidak sulit untuk mendapatkan air. Kita bisa mendapatkan air dari sungai, mata air dan selokan kecil, genangan air di cekungan batu, dan sebagainya. Tetapi pertanyaannya apakah air tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan metabolisme manusia? Maka dari itu perlu pengetahuan dalam mencari air untuk diminum dan dimasak.

Berdasarkan sumbernya, air dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu air langsung dan air tak langsung.

Air langsung berarti air bersih yang dianggap aman untuk diminum saat itu juga. Contoh air yang langsung dapat diminum adalah : air sungai, mata air, air hujan yang telah ditampung, dan lain lain. Air langsung mempunyai ciri fisik yang bersih, jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau. Kecuali air yang ditemukan melalui buah atau tumbuh-tumbuhan, seperti buah kelapa.Tetapi air langsung belum tentu juga dapat diminum sekaligus. Karena dikhawatirkan bahwa air itu telah tercemar pupuk kebun penduduk, pestisida, atau bahan kimia lainya. Maka dari itu sebaiknya diteliti dengan seksama terlebih dahulu sebelum meminumnya.

Air tak langsung adalah air yang digolongkan menjadi air yang masih memerlukan proses untuk diminum. Sumbernya terdapat di selokan kecil, genangan air, atau dari tumbuh-tubuhan seperti kantung semar.

Mengetahui sumber air sangat penting, karena kita dapat memprioritaskan air mana yang akan kita simpan di tempat minum untuk diminum dan air mana yang akan kita simpan di tempat air lain untuk mencuci bahan makanan kita.

Misalnya, seorang survivor akan lebih merasa percaya diri apabila meminum air dari mata air daripada meminum air yang ditemukan dari genangan air di bebatuan. Karena dari fisiknya memang air dari mata air memang lebih jernih. Sedangkan air dari genangan belum tentu jernih dan biasanya terdapat sarang serangga yang bertelur di genangan air itu. Maka lebih baik air itu dipakai untuk keperluan lain selain diminum.

Yang tak kalah penting adalah perasaan yakin akan kebersihan air yang akan kita minum. Karena perasaan tidak yakin akan kebersihan air yang kita minum akan memberikan sugesti dan menjadikan gangguan kepada diri kita sendiri.

1. Air langsung

Berikut adalah sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan survival :

a) Hujan

Apabila turun hujan ketika sedang ber-survival, maka sebaiknya kesempatan ini dipergunakan sebaik-baiknya untuk menampung air sebanyak-banyaknya. Untuk menampung air hujan, kita dapat memanfaatkan daun yang lebar, bambu, dan sebagainya.


b) Tanaman

Tanaman rambat dan rotan banyak dijumpai di pegunungan dan hutan rimba. Pilihlah tanaman rambat (akar gantung) yang masih segar. Lalu potonglah bagian bawah dari tanaman itu agar air yang terkandung di bagian atas tanaman dapat menetes ke bagian bawah, lalu air yang menetes ditampung di penampungan. Setelah itu baru potong bagian atasnya dengan jarak saru sampai satu setengah meter dari bagian bawahnya. Tanaman rambat ini dapat ditemukan di pohon-pohon besar. Dan satu pohon dapat diambil beberapa tanaman rambat. Sebenarnya air yang didapat dari tanaman rambat ini sedikit, tetapi cukup untuk membasahi tenggorokan.

c) Air sungai dan mata air

Kebanyakan air sungai yang d hutan dapat langsung diminum. Tetapi harap diteliti sebelumnya, apakah di sekitar sungai itu terdapat pembuangan kotoran atau limbah.

d) Air kelapa

Air kelapa merupakan penghapus dahaga yang baik. Air kelapa yang baik adalah kelapa yang masih muda. Biasanya satu buah kelapa berisi air sebanyak hampir satu liter. Usahakan apabila kita meminum air kelapa, harus yang masih baru atau kelapa hasil memetik sendiri. Karena apabila kelapa yang sudah terjatuh biasanya telah tua dan airnya tidak enak dan terkadang bau. Bahkan kemungkinan kelapa yang sudah jatuh adalah bekas makanan bajing, maka disangsikan kebersihannya.

e) Kondensi Tanah

Cara lain dalam medapatkan air adalah dengan memanfaatkan kondensi tanah. Hal ini memanfaatkan uap air tanah dan kemudian ditampung di suatu tempat. Caranya sebagai berikut :

1. Galilah tanah dengan kedalaman kira-kira setengah meter.

2. Gelarlah plastik untuk menutupi lubang tersebut. Dan ujung-ujungnya ditahan, agar plastik tersebut menutup lubang dengan rapat.

3. Beri pemberat di tengah plastik agar plastik agak menjorok ke dalam.

4. Sebelumnya letakan wadah penampung air di tengah –tengah lubang.

5. Biarkan seharian.



2. Air tidak langsung

Berikut adalah sumber air yang dapat kita manfaatkan tetapi harus kita dibersihkan terlebih dahulu.

a) Lubang air

Air yang berada di tempat ini biasanya bercampur dengan lumpur, potongan ranting atau dedaunan. Untuk memanfaatkannya kita perlu membersihkan dedaunan di permukaan air dengan cara dipungut langsung. Setelah itu diendapkan beberapa saat agar air tidak bercampur dengan lumpur. Setelah itu kita dapat melakukan proses penyaringan. Proses ini akan diterangkan lebih lanjut dimuka.

b) Air yang menggenang

Air yang menggenang dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses penyaringan. Air ini biasanya terdapat di saluran selokan yang telah mengering, celah antara batu karang, cekungan tanah/batu, atau tunggul-tunggul pohon yang telah mati.

Berikut adalah cara menyaring air :

1. Dengan kaos berlapis. Lebih baik apabila kaos itu berwarna putih, sehingga apabila kotor dapat terlihat dan dapat dibersihkan terlebih dahulu.

2. Dengan cara melewatkan air ke dalam rongga bambu yang telah dipotong di kedua ujungnya. Di dasar bambu diberi penyaring seperti kerikil, ijuk, rumput kering atau daun kering.

Air keruh juga dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses pengendapan selama dua puluh empat jam di tempat bersih. Apabila air yang telah diendapkan masih telihat atau terasa kotor, maka dapat dilakukan proses penyaringan beberapa kali. Tetapi cara yang paling aman untuk mendapatkan air bersih adalah setelah dibersihkan lalu air dimasak sampai masak.

Cara lain untuk mendapatkan air bersih adalah dengan membersihkan air yang keruh dengan mencampurkan zat-zat pembersih air yang dapat kita dapatkan di toko kimia. Cara itu sebagai berikut :

1. Campurkan tablet Halazone dengan air dan tunggu sepuluh sampai lima belas menit.

2. Campurkan dua hingga tiga tetes Iodine dengan seperempat liter air. Air dapat dimanfaatkan setelah tiga puluh menit.

3. Campurkan beberapa butir garam abu permanganate dengan air secukupnya. Reaksi sterilisasi dapat dilihat kira-kira dalam tiga puluh menit.

4. Campurkan bubuk pembersih (AGS) yang dijual di pasaran dengan air secukupnya.


berikut adalah tumbuhan yang mengandung air dan dapat dimanfaatkan
1.  di dalam kantong semar .
 di dalam kantong semar dalam tumbuhan ini . dapat menyimpan air baik dari air hujan dan sisa-sisa embun . tapi sebelum meminum lihat dulu isinya sapa tau ada hewan di dalamnya . heheheh

2. celah - selah batu
 Dari rekahan-rekahan batu,dalam lubang atau lekukan-carilah kemungkinan ada air yang tergenag didalamnya,mudah sahaja cara mengetahui jika ada air atau tidak yaitu jika terlihat semut atau seranga mengelilinginya atau ada kotoran burung disekitar lubang maka pasti ada air.

3. Akar gantung
di Akar tumbuhan biasanya banyak terdapat air,caranya  cabut dan keluarkan. Ketuk akar dengan kayu atau pisau untuk dapatkan air. contoh akar rotan.

4. mendapatkan embun
 di waktu pagi gunakan kesempatan tersebut untuk mencari embun di rumput - rumput meski hasilnya tidak begitu banyak tetapi dapat mengobati rasa dahaga kita .

5. dalam batang pisang
 Dalam batang pisang hutan-cara dapatkan air potong bahagian pangkal pokok, kira-kira 8 inci dari tanah. Kemudian korek pada bahagian tengahnya untuk membentuk satu bulatan seperti mangkuk. Tunggulah sehingga air penuh dalam tempoh tertentu. Air dari sumber ini boleh bertahan sehingga empat hari. lihat contoh dibawah.

6. dalam tumbuhan kaktus .
 pada batang katus banyak menyimpan banyak air . jika nant tema - teman sedang adventur di gurun . karena tumbuhan tersebut banyak terdapat di gurun .


yups mungkan hanya itu dari kami sebenarnya masih banyank kekayaan alam yang secara kita tak sadari memiliki manfaat yang sangat berguna bagi tubuh kita .

28/05/12

makanan di gunung


dalam pendakian kita pastilah tidak ingin mengalami sebuah musibah, dan kalau pun kita dapat musibah yang tidak diinginkan. kita harus lah bijak dalam menanggapi nya. salah satu musibah yang sering dialami oleh para pendaki adalah tersesat di hutan. saat trsesat pun kita janganlah panik. tetap tenang adalah kuncinya, jika tersesatnya dalam kelompok, kita harus saing mengontrol emosi para individu. dan kalau pun kita tersesatnya sndiri juaga haruslah tetap tenang. dalam tersesat yang utama adalah bagaimana caranya kita harus keluar dari musibah itu, dan yang kedua adalah tentang logistik atau makanan, karena itu adalah penyambung nyawa kita, dalam tersesat kita harus dapat mengontrol makan, jika itu dalam keadaan masih membawa makanan, kalau tidak bagaimana, kita masih bisa memanfaatakan makanan yang disediakan oleh alam. sebagai berikut data nya.
Prinsip tumbuhan yang dapat dimakan:
*Tumbuhan yang dimakan oleh hewan, khususnya hewan menyusui.
*Memiliki warna yang tidak terlalu mencolok.
*Getah tumbuhan tidak menimbulkan rasa gatal atau panas saat di sentuh.

Prinsip tumbuhan yang tidak dapat dimakan:
*Getah tumbuhan umumnya berwarna putih susu, merahan dan kehitaman.
*Memiliki warna yang sangat mencolok, seperti ungu.
*Daun yang di bagian permukaan berbulu.
*Ketika di makan menimbulkan rasa panas dan gatal.
*Memiliki bau yang tidak sedap.

Jenis beberapa tumbuhan yang dapat dimakan di hutan:
*Pakis (Cycas Rumphii) Jenis: Daun Rasa: Agak Pahit
*Rasamala (Altingia Exelsa) Jenis: Daun Rasa: Enak
*Salam (Eugenia Polyantha) Jenis: Buah Rasa: Manis, Asam
*Sayar (Caryota Minis) Jenis: Umbut Rasa: Manis
*Ketapang (Terminalia Catappa) Jenis: Buah Rasa: Enak, Gurih
*Cangkuang(Vadenus Sp) Jenis: Umbut Rasa: Manis
*Pandan patai (P. Tectorius) Jenis: Umbut Rasa: Manis
*Beluntas (Pluchea Indica) jenis: Daun Rasa: Enak
*Murbei (Merus alba) Jenis: Buah Rasa: Enak, Manis
*Salak (Salacca Edulis) Jenis: Buah Rasa: Enak, Manis
*Pepaya Hutan (Carica Papaya) Jenis: Buah Rasa: Manis
*Bambu Hijau (Bambusa Sp) Jenis: Umbut Rasa: Enak
*Jeruk Kingkit (Tri Phasia Trifolis) Jenis: Buah Rasa: Manis
*Lontar (Borrasus Sp) Jenis: Buah Rasa: Enak, Manis
*Pisang Kole (Musa Acuminata) Jenis: Buah Rasa: Enak, Asam
*Nipah (Nype Fruticane) Jenis: Buah Rasa: Enak
*Pakis Lumut (Saleginelia) Jenis: Daun Rasa: Enak
*Kedondong Hutan(Spondias Pinnata) Jenis: Buah Rasa: Agak Pahit

ya.. kalau pun kita mendapatkan tumbuhan tersebut kita harus lah bijaksana dalam meanfaatkan nya, jangan lah merusak tanaman itu lah yang penting.

27/05/12

elok nya gunung rinjani


Gunung Rinjani merupakan salah satu gunung favorit di Indonesia yang sudah terkenal ke mancanegara, dengan keindahannya banyak menarik wisatawan dan pendaki untuk menjejakan kakinya di puncak rinjani. Gunung dengan ketinggian 3.762 m.dpl ini terletak di utara Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung rinjani merupakan gunung tertinggi ketiga setelah Jayawijaya di Papua dan Kerinci di Sumatera.Keberadaan danau kawah akan menjadi cerita indah tersendiri, danau Segara Anak dengan airnya yang berwarna hijau kebiruan, sayang agak asam karena bercampurnya air tawar dan air belerang, yang dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Bagi Suku Sasak danau segara anak merupakan tempat yang Sakral dan Suci.danau ini juga digunakan sebagai tempat Ziarah dan Peribadatan Umat Hindu dan Islam Wettu Telu. Di tepian danau terdapat gunung baru, yang di bernama Gunung Barujari (2.376 m.dpl).

Jalur Pendakian
Mataram merupakan kota persinggahan terakhir untuk menuju Gunung Rinjani, untuk menuju kota mataram dapat ditempuh dengan menggunakan bus atau pesawat terbang. Dari mataram kita bisa langsung menggunakan kendaraan umum atau mencarter kendaraan untuk menuju desa terakhir menuju gunung rinjani.

Jalur Senaru
Jalur Senaru (600 m.dpl) merupakan jalur yang disukai untuk pendakian karena selain jaraknya lebih pendek dan lebih teduh karena kita memasuki hutan tropika yang cukup rimbun, akan tetapi jalurnya cukup menanjak. Untuk menuju desa senaru, dari mataram kita bisa menggunakan kendaraan umum dengan lama perjalanan sekitar 2 jam. Di desa ini sudah banyak tersedia penginapan beserta paket perjalanan wisata gunung rinjani. Untuk memudahkan perjalanan sebaiknya menyewa jasa guide utuk menyamanan dalam perjalanan, untuk informasi dan keterangan lebih lanjut kita bisa menghubungi petugas di pos jaga Taman Nasional Gunung Rinjani.

Setelah melapor pada pos jaga taman nasional di Senaru perjalanan diawali dengan melewati perkebunan penduduk dan mulai memasuki hutan. Setelah melewati 3 pos yang mempunyai jarak tempuh sekitar 5 jam, dari pos 3 (Mondokon Lolak) yang berada pada ketingian 2000 m.dpl kita akan mencapai Pelawangan Senaru setelah berjalan selama 2 jam. Di pelawangan senaru kita bisa melihat Segara Anak dan Puncak Rinjani. Untuk mencapai segara anak kita menuruni bukit yang cukup terjal, dari danau kita menuju Basecamp Segara Anak dengan jarak tempuh sekitar 2 jam.

Dari arah danau untuk mencapai puncak rinjani kita kembali menuju pelawangan senaru, yang merupakan camp terakhir, dipagi harinya sekitar jam 2 pagi kita bisa melanjutkankana perjalanan menuju puncak.

Jalur Sembalun
Sembalun (1.150 m.dpl) merupakan jalur yang cukup mudah dijangkau dengan transportasi umum. Di terminal Kota Mataram. tersedia kendaraan umum jurusan Mataram-Aikmel. Sekitar 1 jam berkendara sampailah di kawasan Aikmel, kemudian dilanjutkan dengan kendaraan umum lainnya menuju pos pendakian sembalun.
Sebagai catatan bagi pemakai kendaraan umum mataram – aikmel sebaiknya berangkat pagi hari, karena kendaraan menuju aikmel hanya sampai pada jam 12.00 saja.
Setelah sampai di pos sembalun kita bisa melengkapi perlengkapan yang kita perlukan, karena disini terdapat penyewaan peralatan pendakian serta tersedianya jasa guide dan porter untuk membantu kenyamanan kita dalam mendaki. Setelah melakukan pendaftaran di pos jaga, perjalanan akan diawali dengan memasuki padang savana yang luas dan akan melewati 3 post utama, lama perjalana sekitar 4 jam.

Jalur sembalun merupakan jalur yang landai dibandingkan dengan jalur senaru, akan tetapi merupakan jalur yang sangat berat pula, dikerenakan jalan yang kita lewati berupa hamparan savana yang luas membuat badan kita cepat letih karena sengatan sinar matahari yang terik. Sebelum mencapai pos 3 atau pos Padabalang kita akan dihadapkan pada persimpangan jalan yang memisahkan jalur kanan ke bukit penyesalan dan kekiri ke bukit penderitaan, untuk saat ini jalur yang bisa dipakai adalah jalur penderitaan karena jalur ke bukit penyesalan jalannnya sudah tidak begitu jelas. Dari pos 3 ini kita akan melewati 9 bukit sebelum mecapai Pelawangan Sembalun (2.639 m.dpl).dengan lama perjalanan sekitar 4 jam.

Pelawangan Sembalun merupakan pertigaan atau pos terakhir untuk mencapai puncak atau turun menuju segara anak. Ditempat ini kita bisa medirikan tenda dengan pemandangan danau segara anak dan gunung barujari tepat dibawah kita. Perjalanan menuju puncak dengan meniti bibir kawah merupakan perjalanan yang melelahkan, dengan medan berpasir yang gembur membuat langkah kita terhambat mundur karena bila kita melangkah, setengah langkah kita akan turun, sungguh perjalanan yang meyenangkan diakhir ketinggian 200 meter sebelum puncak.



Jalur Torean
Menuju Bayan dari teminal Cakranegara-Lombok dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum selama kurang lebih 3 jam, lemudian diteruskan menuju desa terakhir Torean, lama perjalana 1 jam dengan menggunakan ojek atau dapat juga dengan angkutan truk, akan tetapi truk ini jarang sekali melintas menuju torean.

Di desa torean sudah banyak penyedia jasa porter untuk mempermudah pendakian, karena jarangnya pendaki yang melewati jalur ini sebaik nya kita memakai jasa porter. Melalui jalur torean ini jarang sekali atau bahkan bisa disebut tidak ada pos-pos pendakian seperti jalur-jalur lain. Jalur torean merupakan jalur yang biasa dilewati oleh penduduk sekitar untuk mencapai segara anak, untuk melakukan tradisi/prosesi Pakelem bagi Umat Hindu, jalur ini juga dapat menuju Gua Susu dan Gua Manik yang berada sebelum segara anak.

Untuk memulai pendakian sebaiknya dilakukan pagi hari, karena jalannya agak berbahaya bila kita lakukan perjalanan pada malam hari dan tentu saja sangat disayangkan bila kita tidak menikmati pemandangan dan indahnya tanjakan yang menyesakan dada. Untuk menuju segara anak kita akan melewati satu-satunya post pendakian, yang akan kita tempuh selama 2,5 jam perjalanan melaluai hutan taman nasional. Setelah melewati pos ini kita akan menuju jalan yang berupa lembah yang berada pada sisi utara rinjani yang membawa aliran air sungai dari segara anak melalui kokok putih (nama sungai).

Kita akan mengikuti aliran kokok putih, dengan melalui jalan setapak kecil dan melewati beberapa bukit, kita akan sampai pada Pelawangan Torean dan kita akan turun ke anak sungai kokok putih. Setelah melewati satu bukit lagi kita akan sampai pada kawasan gua dan kolam air panas alami yang berada di segara anak. Waktu tempuh yang diperlukan untuk sampai ke segata anak membutuhkan watu sekitas 8 jam perjalanan.

Untuk mencapai puncak, kita menjajaki tebing selama 4 jam untuk mencapai pelawangan sembalun, dan dari sini untuk mencapai puncak melalui jalur normal sembalun.

Jalur Timbanuh
Untuk menuju desa Timbanuh kita dapat menggunakan kendaraan umum dari mataram kita turun di Masbagik dan dilanjutkan kendaran umum lannya menuju Timbanuh, lama perjalanan kurang lebih sekitar 3 jam berkendara. Di timbanuh sudah banyak tersedia jasa guide untuk mempermudah pendakian tapi layanan paket perjalanan belum ada.

Jalur timbanuh merupakan jalur baru yang diresmikan oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), dibandingkan jalur yang sudah ada, jalur timbanuh belum mempunyai sarana yang memadai akan tetapi jalur ini menyediakan kelebihan ketersediaannya air di sepanjang jalur pendakian serta keaneka ragaman flora dan fauna serta jalurnya yang cukup menantang bagi pendaki, Jalur ini hanya memperbolehkan pendaki untuk melakukan pendakian sampai ke Pelawangan Cemoro Rompes dan puncak selatan rinjani, sedangkan untuk jalur ke danau segara anak belum diperbolehkan karena medannya yang curam dan berbahaya. Lama perjalanan dari timbanuh ke pelawangan cemoro rompes sekitar 9 jam perjalanan.

Gunung baru jari dapat kita lihat dengan jelas dari cemoro rompes dibandingankan dari ketiga jalur pelawangan lainnya, karena posisinya paling dekat dengan gunung barujari dan ditempat ini juga terdapat padang edelweis.

25/05/12

Acute Mountain Sickness



Acute mountain sickness atau penyakit gunung merupakan suatu penyakit yang banyak menyerang para pendaki gunung. Penyakit ini terjadi terutama pada pendakian lebih dari 2400 meter. Tidak jarang, pendaki gunung meninggal karena mountain sickness.Penyakit yang juga disebut altitude sickness ini terjadi karena ketidakmampuan tubuh untuk beradaptasi dengan kondisi alam di pegunungan yang berbeda dibandingkan dataran rendah. Di daerah pegunungan, tekanan udara dan kadar oksigen lebih rendah dibanding dengan dataran rendah, hal ini menyebabkan tubuh kekurangan oksigen.

Mendaki gunung menyenangkan, tetapi jangan lupa mengetahui kondisi badan dalam berkegiatan alam bebas. Karena penyakit yang jarang kita temui di sekitar kita, akan mudah kita temui dan alami dalam kegiatan pendakian gunung. Misalnya tentang suhu yang tinggi bisa menyebabkan sakit kelainan panas, yang bisa di bedakan menjadi tiga macam, berdasarkan beratnya.

1. Heat Cramps Heat Cramps ( Kram Karena Panas ) adalah kejang otot hebat akibat keringat berlebihan, yang terjadi selama melakukan aktivitas pada cuaca yang sangat panas.
Heat cramps disebabkan oleh hilangnya banyak cairan dan garam ( termasuk natrium, kalium dan magnesium ) akibat keringat yang berlebihan, yang sering terjadi ketika melakukan aktivitas fisik yang berat. Jika tidak segera diatasi, Heat Cramps bisa menyebabkan Heat Exhaustion.

Gejalanya :
- Kram yang tiba – tiba mulai timbul di tangan, betis atau kaki.
- Otot menjadi keras, tegang dan sulit untuk dikendurkan, terasa sangat nyeri.
Penanganannya :
- Dengan meminum atau memakan minuman / makanan yang mengandung garam.

2. Heat Exhaustion Heat Exhaustion ( Kelelahan Karena Panas ) adalah suatu keadaan yang terjadi akibat terkena /terpapar panas selama berjam – jam, dimana hilangnya banyak cairan karena berkeringat menyebabkan kelelahan, tekanan darah rendah dan kadang pingsan.
Jika tidak segera diatasi, Heat Exhaustion bisa menyebabkan Heat Stroke.

Gejalanya :
- Kelelahan.
- Kecemasan yang meningkat, serta badan basah kuyup karena berkeringat.
- Jika berdiri, penderita akan merasa pusing karena darah terkumpul di dalam pembuluh darah tungkai, yang melebar akibat panas.
- Denyut jantung menjadi lambat dan lemah.
- Kulit menjadi dingin, pucat dan lembab.
- Penderita menjadi linglung / bingung terkadang pingsan.
Penanganannya :
- Istirahat didaerah yang teduh.
- Berikan minuman yang mengandung elektrolit.

3. Heat Stroke
Heat Stroke adalah suatu keadaan yang bisa berakibat fatal, yang terjadi akibat terpapar panas dalam waktu yang sangat lama, dimana penderita tidak dapat mengeluarkan keringat yang cukup untuk menurunkan suhu tubuhnya. Jika tidak segera diobati, Heat Stroke bisa menyebabkan kerusakan yang permanen atau kematian. Suhu 41° Celsius adalah sangat serius, 1 derajat diatasnya seringkali berakibat fatal.
Kerusakan permanen pada organ dalam, misalnya otak bisa segera terjadi dan sering berakhir dengan kematian.

Gejalanya :
- Sakit kepala.
- Perasaan berputar ( vertigo ).
- Kulit teraba panas, tampak merah dan biasanya kering.
- Denyut jantung meningkat dan bisa mencapai 160-180 kali/menit ( normal 60-100 kali / menit ).
- Laju pernafasan juga biasanya meningkat, tetapi tekanan darah jarang berubah.
- Suhu tubuh meningkat sampai 40 – 41° Celsius, menyebabkan perasaan seperti terbakar.
- Penderita bisa mengalami disorientasi ( bingung ) dan bisa mengalami penurunan kesadaran atau kejang.
Penanganannya :
- Pindahkan korban dengan segera ketempat yang sejuk, buka seluruh baju luarnya.
- Bungkus korban dengan selimut yang sejuk dan basah. Usahakan agar selimut tetap basah. Dinginkan korban hingga suhunya mencapai 380 Celcius.
- Saat temperatur mencapai 380 celcius, ganti selimut basah dengan yang kering, lanjutkan perawatan pada korban secara hati – hati.

Dan ada juga penyakit yang lazim di alami dalam kegiatan pendakian gunung. Yakni:

Mountain Sickness ( Penyakit Gunung )
Penyebab utamanya adalah penurunan kadar oksigen didalam darah karena berada diketinggian tertentu. Faktor yang bisa menjadi penyebabnya adalah :
- Kurangnya aklimatisasi ( proses penyesuaian dua kondisi lingkungan yang berbeda ).
- Pergerakan mencapai ketinggian tertentu yang terlalu cepat.

Gejala mountain sickness antara lain :
- Pusing.
- Nafas sesak.
- Tidak nafsu makan.
- Mual terkadang muntah.
- Badan terasa lemas, lesu, malas.
- Jantung berdenyut lebih cepat.
- Penderita sukar tidur.
- Muka pucat, kuku dan bibir terlihat kebiru-biruan.

Penanganannya :
- Beristirahat yang cukup, pada umumnya gejala ini akan hilang dengan sendirinya setelah beristirahat selama 24 s/d 48 jam.
- Jika kondisi tidak membaik turunkan si-penderita dari ketinggian tersebut, sekitar 500 s/d 600 meter.

Hypotermia
Hypotermia adalah suatu keadaan dimana kondisi tubuh tidak dapat menghasilkan panas disertai menurunnya suhu inti tubuh dibawah 35oC. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor, diantaranya :
- Suhu yang ekstrim.
- Pakaian yang tidak cukup sehingga mengenakan pakaian basah.
- Kurangnya makanan yang mengandung kalori tinggi.

Gejala Hypothermia antara lain :
- Menggigil.
- Dingin, pucat, kulit kering.
- Bingung, sikap – sikap tidak masuk akal, lesu, ada kalanya ingin berkelahi.
- Jatuh kesadaran.
- Bernapas pelan dan pendek.
- Denyut nadi yang pelan dan melemah.

Penanganannya :
- Cari perlindungan dari kondisi lingkungan yang dingin, misal membuat Tenda.
- Lepaskan semua pakaian yang basah.
- Selimuti korban dengan selimut atau sleeping bag kering. Atau jika ada safety blangket yang diseliputi dengan aluminium.
- Baringkan korban dan hindarkan kontak langsung dengan tanah.
- Jangan biarkan penderita tertidur yang berakibat hilang kesadarannya.
- Beri penderita makanan / minuman hangat dan mengandung hidrat arang. Jangan berikan minuman ber – alkohol.
- Evakuasi secepatnya ke rumah sakit jika kondisi tidak membaik

P3K para pendaki


Metode P3K Di Alam Bebas berikut ini adalah sebuah metode penanganan atau penanggulangan pertama pada satu gangguan ataupun kecelakaan yang biasa terjadi saat berkegiatan di alam bebas. Banyak yang sebenarnya mudah kita lakukan, tetapi jarang yang mau ataupun sigap dalam melakukan pertolongan pertama dan awal apabila ada rekan lain yang mengalami kecelakaan di alam terbuka.



A. PINGSAN ( Syncope / collapse ) 
Yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi ( kekurangan cairan tubuh ), hiploglikemia, animea.

Gejala
· Perasaan limbung
· Pandangan berkunang - kunang
· Telinga berdenging
· Nafas tidak teratur
· Muka pucat
· Biji mata melebar
· Lemas
· Keringat dingin
· Menguap berlebihan
· Tak respon ( beberapa menit )
· Denyut nadi lambat

Penanganan
1. Baringkan korban dalam posisi terlentang
2. Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung
3. Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan
4. Beri udara segar
5. Periksa kemungkinan cedera lain
6. Selimuti korban
7. Korban diistirahatkan beberapa saat
8. Bila tak segera sadar >> periksa nafas dan nadi >> posisi stabil >> Rujuk ke instansi kesehatan

B. DEHIDRASI
Yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan elektrolit ( K, Na, Cl, Ca ). Dehidrasi disebabkan karena kurang minum dan disertai kehilangan cairan / banyak keringat karena udara terlalu panas atau aktivitas yang terlalu berlebihan.

Gejala dan tanda
Dehidrasi ringan
· Defisit cairan 5% dari berat badan
· Penderita merasa haus
· Denyut nadi lebih dari 90x / menit

Dehidrasi sedang
· Defisit cairan antara 5 - 10% dari berat badan
· Nadi lebih dari 90x / menit
· Nadi lemah
· Sangat haus

Dehidrasi berat
· Defisit cairan lebih dari 10% dari berat badan
· Hipotensi
· Mata cekung
· Nadi sangat lemah, sampai tak terasa
· Kejang - kejang

Penanganan
1. Mengganti cairan yang hilang dan mengatasi shock
2. mengganti elektrolit yang lemah
3. Mengenal dan mengatasi komplikasi yang ada
4. Memberantas penyebabnya
5. Rutinlah minum jangan tunggu haus

C. ASMA
Yaitu penyempitan / gangguan saluran pernafasan.

Gejala
· Sukar bicara tanpa berhenti, untuk menarik nafas
· Canned be heard the voice of the additional breath (Kalengan menjadi terdengar suara dari nafas tambahan)
· Otot Bantu nafas terlihat menonjol ( dileher )
· Irama nafas tidak teratur
· Terjadinya perubahan warna kulit ( merah / pucat / kebiruan / sianosis )
· Kesadaran menurun ( gelisah / meracau )

Penanganan
1. Tenangkan korban
2. Bawa ketempat yang luas dan sejuk
3. Posisikan ½ duduk
4. Atur nafas
5. Beri oksigen ( bantu ) bila diperlukan

D. PUSING / VERTIGO / NYERI KEPALA
Yaitu sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan, kelaparan, gangguan kesehatan dll.

Gejala
· Kepala terasa nyeri / berdenyut
· Kehilangan keseimbangan tubuh
· Lemas

Penanganan
1. Istirahatkan korban
2. Beri minuman hangat
3. beri obat bila perlu
4. Tangani sesuai penyebab

E. MAAG / MUAL
Yaitu gangguan lambung / saluran pencernaan.

Gejala
· Perut terasa nyeri / mual
· Berkeringat dingin
· Lemas

Penanganan
1. Istirahatkan korban dalam posisi duduk ataupun berbaring sesuai kondisi korban
2. Beri minuman hangat ( teh / kopi )
3. Jangan beri makan terlalu cepat

F. LEMAH JANTUNG 
Yaitu nyeri jantung yang disebabkan oleh sirkulasi darah kejantung terganggu atau terdapat kerusakan pada jantung.

Gejala
· Nyeri di dada
· Penderita memegangi dada sebelah kiri bawah dan sedikit membungkuk
· Kadang sampai tidak merespon terhadap suara
· Denyut nadi tak teraba / lemah
· Gangguan nafas
. Mual, muntah, perasaan tidak enak di lambung
· Kepala terasa ringan
· Lemas
· Kulit berubah pucat / kebiruan
· Keringat berlebihan

Tidak semua nyeri pada dada adalah sakit jantung. Hal itu bisa terjadi karena gangguan pencernaan, stress, tegang.

Penanganan
1. Tenangkan korban
2. Istirahatkan
3. Posisi ½ duduk
4. Buka jalan pernafasan dan atur nafas
5. Longgarkan pakaian dan barang barang yang mengikat pada badan
6. Jangan beri makan / minum terlebih dahulu
7. Jangan biarkan korban sendirian ( harus ada orang lain didekatnya )

F. HISTERIA
Yaitu sikap berlebih - lebihan yang dibuat - buat ( berteriak, berguling - guling ) oleh korban; secara kejiwaan mencari perhatian.

Gejala
· Seolah - olah hilang kesadaran
· Sikapnya berlebihan ( meraung - raung, berguling - guling di tanah )
· Tidak dapat bergerak / berjalan tanpa sebab yang jelas

Penanganan
1. Tenangkan korban
2. Pisahkan dari keramaian
3. Letakkan di tempat yang tenang
4. Awasi

G. MIMISAN
Yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim ( terlalu panas / terlalu dingin )/ kelelahan / benturan.

Gejala
· Dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri
. Korban sulit bernafas dengan hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah
· Kadang disertai pusing

Penanganan
1. Bawa korban ke tempat sejuk / nyaman
2. Tenangkan korban
3. Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung
4. Diminta bernafas lewat mulut
5. Bersihkan hidung luar dari darah
6. Buka setiap 5 / 10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan Pertama

H. KRAM
Yaitu otot yang mengejang / kontraksi berlebihan.

Gejala
· Nyeri pada otot
· Kadang disertai bengkak

Penanganan
1. Istirahatkan
2. Posisi nyaman
3. Relaksasi
4. Pijat berlawanan arah dengan kontraksi

I. MEMAR
Yaitu pendarahan yang terdi di lapisan bawah kulit akibat dari benturan keras.

Gejala
· Warna kebiruan / merah pada kulit
· Nyeri jika di tekan
· Kadang disertai bengkak


Penanganan
1. Kompres dingin
2. Balut tekan
3. Tinggikan bagian luka

J. KESELEO
Yaitu pergeseran yang terjadi pada persendian biasanya disertai kram.

Gejala
· Bengkak
· Nyeri bila tekan
· Kebiruan / merah pada derah luka
· Sendi terkunci
· Ada perubahan bentuk pada sendi

Penanganan
1. Korban diposisikan nyaman
2. Kompres es / dingin
3. Balut tekan dengan ikatan 8 untuk mengurangi pergerakan
4. Tinggikan bagian tubuh yang luka

K. LUKA
Yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba - tiba karena kekerasan / injury.

Gejala
· Terbukanya kulit
· Pendarahan
· Rasa nyeri


Penanganan
1. Bersihkan luka dengan antiseptic ( alcohol / boorwater )
2. Tutup luka dengan kasa steril / plester
3. Balut tekan ( jika pendarahannya besar )
4. Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka

Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka:

1. Ketika memeriksa luka: adakah benda asing, bila ada:
o Keluarkan tanpa menyinggung luka
o Kasa / balut steril ( jangan dengan kapas atau kain berbulu )
o Evakuasi korban ke pusat kesehatan

2. Bekuan darah: bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka mulai menutup. Bekuan tidak boleh dibuang, jika luka akan berdarah lagi.

L. PENDARAHAN 
Yaitu keluarnya darah dari saluran darah kapan saja, dimana saja, dan waktu apa saja. Penghentian darah dengan cara:

1. Tenaga / mekanik, misal menekan, mengikat, menjahit dll
2. Fisika:
· Bila dikompres dingin akan mengecil dan mengurangi pendarahan
· Bila dengan panas akan terjadinya penjedalan dan mengurangi
3. Kimia: Obat - obatan
4. Biokimia: vitamin K
5. Elektrik: diahermik

M. PATAH TULANG / FRAKTUR
Yaitu rusaknya jaringan tulang, secara keseluruhan maupun sebagian.

Gejala
· Perubahan bentuk
· Nyeri bila ditekan dan kaku
· Bengkak
· Terdengar / terasa ( korban ) derikan tulang yang retak/patah
· Ada memar ( jika tertutup )
· Terjadi pendarahan ( jika terbuka )
Jenisnya
· Terbuka ( terlihat jaringan luka )
· Tertutup

Penanganan
Tenangkan korban jika sadar.

Untuk patah tulang tertutup
1 Periksa Gerakan (apakah bagian tubuh yang luka bisa digerakan/diangkat)
Sensasi ( respon nyeri )
Sirkulasi ( peredaran darah )
2. Ukur bidai disisi yang sehat
3. Pasang kain pengikat bidai melalui sela - sela tubuh bawah
4. Pasang bantalan didaerah patah tulang
5. Pasang bidai meliputi 2 sendi disamping luka
6. Ikat bidai
7. Periksa GSS

Untuk patah tulang terbuka
1.Buat pembalut cincin untuk menstabilkan posisi tulang yang mencuat
2.Tutup tulang dengan kasa steril, plastik, pembalut cincin
3.Ikat dengan ikatan V
4.Untuk selanjutnya ditangani seperti pada patah tulang tertutup
Tujuan Pembidaian
1. Mencegah pergeseran tulang yang patah
2. memberikan istirahat pada anggota badan yang patah
3. mengurangi rasa sakit
4. Mempercepat penyembuhan

N. LUKA BAKAR 
Yaitu luka yang terjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda - benda yang menghasilkan panas ( api, air panas, listrik, atau zat - zat yang bersifat membakar )

Penanganan
1. Matikan api dengan memutuskan suplai oksigen
. Perhatikan keadaan umum penderita
3. Pendinginan
· Membuka pakaian penderita / korban
· Merendam dalam air atau air mengalir selama 20 atau 30 menit. Untuk daerah wajah, cukup dikompres air

1. Mencegah infeksi
o Luka ditutup dengan perban atau kain bersih kering yang tak dapat melekat pada luka
o Penderita dikerudungi kain putih
o Luka jangan diberi zat yang tak larut dalam air seperti mentega, kecap dll

2. Pemberian sedative / morfin 10 mg im diberikan dalam 24 jam sampai 48 jam pertama
3. Bila luka bakar luas penderita dikuasakan
4. Transportasi kefasilitasan yang lebih lengkap sebaiknya dilakukan dalam satu jam bila tidak memungkinkan masih bisa dilakukan dalam 24 - 48 jam pertama dengan pengawasan ketat selama perjalanan.
5. Khusus untuk luka bakar daerah wajah, posisi kepala harus lebih tinggi dari tubuh.

O. HIPOTERMIA
Yaitu suhu tubuh menurun karena lingkungan yang dingin.

Gejala
· Menggigil / gemetar
· Perasaan melayang
· Nafas cepat, nadi lambat
· Pandangan terganggu
· Reaksi manik mata terhadap rangsangan cahaya lambat

Penanganan
1. Bawa korban kdtempat hangat
2. Jaga jalan nafas tetap lancar
3. Beri minuman hangat dan selimut
4. Jaga agar tetap sadar
5. Setelah keluar dari ruangan, diminta banyak bergerak ( jika masih kedinginan )

P. KERACUNAN MAKANAN DAN MINUMAN

Gejala
· Mual, muntah
· Keringat dingin
· Wajah pucat / kebiruan

Penanganan
1. Bawa ke tempat teduh dan segar
2. Korban diminta muntah
3. Diberi norit
4. Istirahatkan
5. Jangan diberi air minum sampai kondisinya lebih baik

Q. GIGITAN BINATANG
Gigitan binatang dan sengatan, biasanya merupakan alat dari binatang tersebut untuk mempertahankan diri dari lingkungan atau sesuatu yang mengancam keselamatan jiwanya. Gigitan binatang terbagi menjadi dua jenis; yang berbisa ( beracun ) dan yang tidak memiliki bisa. Pada umumnya resiko infeksi pada gigitan binatang lebih besar daripada luka biasa.

Pertolongan Pertamanya adalah:

· Cucilah bagian yang tergigit dengan air hangat dengan sedikit antiseptik
· Bila pendarahan, segera dirawat dan kemudian dibalut

Ada beberapa jenis binatang yang sering menimbulkan ganguan saat melakukan kegiatan di alam terbuka, diantaranya:

Gigitan Ular
Tidak semua ular berbisa, akan tetapi hidup penderita / korban tergantung pada ketepatan diagnosa, maka pad keadaan yang meragukan ambillah sikap menganggap ular tersebut berbisa. Sifat bisa / racun ular terbagi menjadi 3, yaitu:

1. Hematotoksin ( keracunan dalam )
2. Neurotoksin ( bisa / racun menyerang sistem saraf )
3. Histaminik ( bisa menyebabkan alergi pada korban )

Nyeri yang sangat dan pembengkakan dapat timbul pada gigitan, penderita dapat pingsan, sukar bernafas dan mungkin disertai muntah. Sikap penolong yaitu menenangkan penderita adalah sangat penting karena rata - rata penderita biasanya takut mati.

Penanganan untuk Pertolongan Pertama:

1. Telentangkan atau baringkan penderita dengan bagian yang tergigit lebih rendah dari jantung.

2. Tenangkan penderita, agar penjalaran bisa ular tidak semakin cepat

3. Cegah penyebaran bias penderita dari daerah gigitan

o Torniquet di bagian proximal daerah gigitan pembengkakan untuk membendung sebagian aliran limfa dan vena, tetapi tidak menghalangi aliran arteri. Torniquet / toniket dikendorkan setiap 15 menit selama + 30 detik
o Letakkan daerah gigitan dari tubuh
o Berikan kompres es
o Usahakan penderita setenang mungkin bila perlu diberikan petidine 50 mg / im untuk menghilangkan rasa nyeri

4. Perawatan luka

o Hindari kontak luka dengan larutan asam Kmn 04, yodium atau benda panas
o Zat anestetik disuntikkan sekitar luka jangan kedalam lukanya, bila perlu pengeluaran ini dibantu dengan pengisapan melalui breastpump sprit atau dengan isapan mulut sebab bisa ular tidak berbahaya bila ditelan ( selama tidak ada luka di mulut ).

5. Bila memungkinkan, berikan suntikan anti bisa ( antifenin )

6. Perbaikan sirkulasi darah

o Kopi pahit pekat
o Kafein nabenzoat 0,5 gr im /iv
o Bila perlu diberikan pula vasakonstriktor

7. Obat - obatan lain
o Ats
o Toksoid tetanus 1 ml
o Antibiotic misalnya: PS 4:1

Gigitan Lipan
Ciri - ciri
1. Ada sepasang luka bekas gigitan
2. Sekitar luka bengkak, rasa terbakar, pegal dan sakit biasanya hilang dengan sendirinya setelah 4 - 5 jam

Penanganan
1. Kompres dengan yang dingin dan cuci dengan obat antiseptik
2. Beri obat pelawan rasa sakit, bila gelisah bawa ke paramedik

Gigitan Lintah dan Pacet
Ciri - ciri
Pembengkakan, gatal dan kemerah - merahan ( lintah )

Penanganan
1. Lepaskan lintah / pacet dengan bantuan air tembakau / air garam
2. Bila ada tanda - tanda reaksi kepekaan, gosok dengan obat atau salep anti gatal

Sengatan Lebah / Tawon dan Hewan Penyengat lainnya
Biasanya sengatan ini kurang berbahaya walaupun bengkak, memerah, dan gatal. Namun beberapa sengatan pada waktu yang sama dapat memasukkan racun dalam tubuh korban yang sangat menyakiti.


Perhatian:
· Dalam hal sengatan lebah, pertama cabutlah sengat - sengat itu tapi jangan menggunakan kuku atau pinset, Anda justru akan lebih banyak memasukkan racun kedalam tubuh. Cobalah mengorek sengat itu dengan mata pisau bersih atau dengan mendorongnya ke arah samping
· Balutlah bagian yang tersengat dan basahi dengan larutan garam inggris.

23/05/12

kegiatan pecinta alam



Olah raga mendaki gunung sebenarnya mempunyai tingkat dan kualifikasinya. Seperti yang sering kita kenal dengan istilah mountaineering atau istilah serupa lainnya.
Menurut bentuk dan jenis medan yang dihadapi, mountaineering dapat dibagi sebagai berikut :

1. Hill Walking / Feel Walking

Perjalanan mendaki bukit-bukit yang relatif landai. Tidak membutuhkan peralatan teknis pendakian. Perjalanan ini dapat memakan waktu sampai beberapa hari. Contohnya perjalanan ke Gunung Gede atau Ceremai.
2. Scarmbling

Pendakian setahap demi setahap pada suatu permukaan yang tidak begitu terjal. Tangan kadang-kadang dipergunakan hanya untuk keseimbangan. Contohnya : pendakian di sekitar puncak Gunung Gede Jalur Cibodas.
3. Climbing

Dikenal sebagai suatu perjalanan pendek, yang umumnya tidak memakan waktu lebih dari 1 hari,hanya rekreasi ataupun beberapa pendakian gunung yang praktis. Kegiatan pendakian yang membutuhkan penguasaan teknik mendaki dan penguasaan pemakaian peralatan. Bentuk climbing ada 2 amcam. :
a. Rock Climbing
- pendakian pada tebing-tebing batau atau dinding karang. Jenis pendakian ini yang umumnya ada di daerah tropis.
b. Snow and Ice Climbing
- Pendakian pada es dan salju. Pada pendakian ini, peralatan-peralatan khusus sangat diperlukan, seperti ice axe, ice screw, crampton, dll.

Teknik Dasar Pendakian / Rock Climbing


Teknik Mendaki

1. Face Climbing
Yaitu memanjat pada permukaan tebing dimana masih terdapat tonjolan atau rongga yang memadai sebagai pijakan kaki maupun pegangan tangan. Para pendaki pemula biasanya mempunytai kecenderungan untuk mempercayakan sebagian berat badannya pada pegangan tangan, dan menempatkan badanya rapat ke tebing. Ini adalah kebiasaan yang salah. Tangan manusia tidak bias digunakan untuk mempertahankan berat badan dibandingkan kaki, sehingga beban yang diberikan pada tangan akan cepat melelahkan untuk mempertahankan keseimbangan badan. Kecenderungan merapatkan berat badan ke tebing dapat mengakibatkan timbulnya momen gaya pada tumpuan kaki. Hal ini memberikan peluang untuk tergelincir.Konsentrasi berat di atas bidang yang sempit (tumpuan kaki) akan memberikan gaya gesekan dan kestabilan yang lebih baik.

2. Friction / Slab Climbing
Teknik ini semata-mata hanya mengandalkan gaya gesekan sebagai gaya penumpu. Ini dilakukan pada permukaan tebing yang tidak terlalu vertical, kekasaran permukaan cukup untuk menghasilkan gaya gesekan. Gaya gesekan terbesar diperoleh dengan membebani bidang gesek dengan bidang normal sebesar mungkin. Sol sepatu yang baik dan pembebanan maksimal diatas kaki akan memberikan gaya gesek yang baik.

3. Fissure Climbing
Teknik ini memanfaatkan celah yang dipergunakan oleh anggota badan yang seolah-olah berfungsi sebagai pasak. Dengan cara demikian, dan beberapa pengembangan, dikenal teknik-teknik berikut.

Jamming, teknik memanjat dengan memanfaatkan celah yang tidak begitu besar. Jari-jari tangan, kaki, atau tangan dapat dimasukkan/diselipkan pada celah sehingga seolah-olah menyerupai pasak.
Chimneying, teknik memanjat celah vertical yang cukup lebar (chomney). Badan masuk diantara celah, dan punggung di salah satu sisi tebing. Sebelah kaki menempel pada sisi tebing depan, dan sebelah lagi menempel ke belakang. Kedua tangan diletakkan menempel pula. Kedua tangan membantu mendororng keatas bersamaan dengan kedua kaki yang mendorong dan menahan berat badan.
Bridging, teknik memanjat pada celah vertical yang cukup besar (gullies). Caranya dengan menggunakan kedua tangan dan kaki sebagai pegangan pada kedua celah tersebut. Posisi badan mengangkang, kaki sebagai tumpuan dibantu oleh tangan yang juga berfungsi sebagai penjaga keseimbangan.
Lay Back, teknik memanjat pada celah vertical dengan menggunakan tangan dan kaki. Pada teknik ini jari tangan mengait tepi celah tersebut dengan punggung miring sedemikian rupa untuk menenpatkan kedua kaki pada tepi celah yang berlawanan. Tangan menarik kebelakang dan kaki mendorong kedepan dan kemudian bergerak naik ke atas silih berganti.

Pembagian Pendakian Berdasarkan Pemakaian Alat

Free Climbing
Sesuai dengan namanya, pada free climbing alat pengaman yang paling baik adalah diri sendiri. Namun keselamatan diri dapat ditingkatkan dengan adanya keterampilan yang diperoleh dari latihan yang baik dan mengikuti prosedur yang benar. Pada free climbing, peralatan berfungsi hanya sebagai pengaman bila jatuh. Dalam pelaksanaanya ia bergerak sambil memasang, jadi walaupun tanpa alat-alat tersebut ia masih mampu bergerak atau melanjutkan pendakian. Dalam pendakian tipe ini seorang pendaki diamankan oleh belayer.

Free Soloing
Merupakan bagian dari free climbing, tetapi sipendaki benar-benar melakukan dengan segala resiko yang siap dihadapinya sendiri.Dalam pergerakannya ia tidak memerlukan peralatan pengaman. Untuk melakukan free soloing climbing, seorang pendaki harus benar-benar mengetahui segala bentuk rintangan atau pergerakan pada rute yang dilalui. Bahkan kadang-kadang ia harus menghapalkan dahulu segala gerakan, baik itu tumpuan ataupun pegangan, sehingga biasanya orang akan melakukan free soloing climbing bila ia sudah pernah mendaki pada lintasan yang sama. Resiko yang dihadapi pendaki tipe ini sangat fatal sekali, sehingga hanya orang yang mampu dan benar-benar professional yang akan melakukannya.

Atrificial Climbing
Pemanjatan tebing dengan bantuan peralatan tambahan, seperti paku tebing, bor, stirrup, dll. Peralatan tersebut harus digunakan karena dalam pendakian sering sekali dihadapi medan yang kurang atau tidak sama sekali memberikan tumpuan atau peluang gerak yang memadai.


System Pendakian

1. Himalaya Sytle
Sistem pendakian yang biasanya dengan rute yang panjang sehingga untuk mencapai sasaran (puncak) diperlukan waktu yang lama. Sistem ini berkembang pada pendakian-pendakian ke Pegunungan Himalaya. Pendakian tipe ini biasanya terdiri atas beberapa kelompok dan tempat-tempat peristirahatan (base camp, fly camp). Sehingga dengan berhasilnya satu orang dari seluruh team, berarti pendakian itu sudah berhasil untuk seluruh team.

2. Alpine Style
Sistem ini banyak dikembangkan di pegunungan Eropa. Pendakian ini mempunyai tujuan bahwa semua pendaki harus sampai di puncak dan baru pendakian dianggap berhasil. Sistem pendakian ini umumnya lebih cepat karena para pendaki tidak perlu lagi kembali ke base camp (bila kemalaman bias membuat fly camp baru, dan esoknya dilanjutkan kembali).

Teknik Turun / Rappeling

Teknik ini digunakan untuk menuruni tebing. Dikategorikan sebagai teknik yang sepeuhnya bergantung dari peralatan. Prinsip rappelling adalah sebagai berikut :

Menggunakan tali rappel sebagai jalur lintasan dan tempat bergantung.
Menggunakan gaya berat badan dan gaya tolak kaki pada tebing sebagai pendorong gerak turun.
Menggunakan salah satu tangan untuk keseimbangan dan tangan lainnya untuk mengatur kecepatan.
Macam-macam dan Variasi Teknik Rappeling


1. Body Rappel

Menggunakan peralatan tali saja, yanf dibelitkan sedemikian rupa pada badan. Pada teknik ini terjadi gesekan antara badan dengan tali sehingga bagian badan yang terkena gesekan akan terasa panas.

2. Brakebar Rappe

Menggunakan sling/tali tubuh, carabiner, tali, dan brakebar. Modifikasi lain dari brakebar adalah descender (figure of 8). Pemakaiannya hampir serupa, dimana gaya gesek diberikan pada descender atau brakebar.

3. Sling Rappel

Menggunakan sling/tali tubuh, carabiner, dan tali. Cara ini paling banyak dilakukan karena tidak memerlukan peralatan lain, dan dirasakan cukup aman. Jenis simpul yang digunakan adalah jenis Italian hitch.

4. Arm Rappel / Hesti

Menggunakan tali yang dibelitkan pada kedua tangan melewati bagian belakang badan. Dipergunakan untuk tebing yang tidak terlalu curam.

Dalam rapelling, usahakan posisi badan selalu tegak lurus pada tebing, dan jangan terlalu cepat turun. Usahakan mengurangi sesedikit mungkin benturan badan pada tebing dan gesekan antara tubuh dengan tali. Sebelum memulai turun, hendaknya :

Periksa dahulu anchornya.
Pastikan bahwa tidak ada simpul pada tali yang dipergunakan.
Sebelum sampai ke tepi tebing hendaknya tali sudah terpasang dan pastikan bahwa tali sampai ke bawah (ke tanah).
Usahakan melakukan pengamatan sewaktu turun, ke atas dan ke bawah, sehingga apabila ada batu atau tanah jatuh kita dapat menghindarkannya, selain itu juga dapat melihat lintasan yang ada.
Pastikan bahwa pakaian tidak akan tersangkut carabiner atau peralatan lainnya.


Peralatan Pendakian

1. Tali Pendakian

Fungsi utamanya dalam pendakian adalah sebagai pengaman apabila jatuh.Dianjurkan jenis-jenis tali yang dipakai hendaknya yang telah diuji oleh UIAA, suatu badan yang menguji kekuatan peralatan-peralatan pendakian. Panjang tali dalam pendakian dianjurkan sekitar 50 meter, yang memungkinkan leader dan belayer masih dapat berkomunikasi. Umumnya diameter tali yang dipakai adalah 10-11 mm, tapi sekarang ada yang berkekuatan sama, yang berdiameter 9.8 mm.
Ada dua macam tali pendakian yaitu :

Static Rope, tali pendakian yang kelentirannya mencapai 2-5 % fari berat maksimum yang diberikan. Sifatnya kaku, umumnya berwarna putih atau hijau. Tali static digunakan untuk rappelling.
Dynamic Rope, tali pendakian yang kelenturannya mencapai 5-15 % dari berat maksimum yang diberikan. Sifatnya lentur dan fleksibel. Biasanya berwarna mencolok (merah, jingga, ungu).
2. Carabiner

Adalah sebuah cincin yang berbentuk oval atau huruf D, dan mempunyai gate yang berfungsi seperni peniti. Ada 2 jenis carabiner :

Carabiner Screw Gate (menggunakan kunci pengaman).
Carabiner Non Screw Gate (tanpa kunci pengaman)
3. Sling

Sling biasanya dibuat dari tabular webbing, terdiri dari beberapa tipe. Fungsi sling antara lain :
- sebagai penghubung
- membuat natural point, dengan memanfaatkan pohon atau lubang di tebing.
- Mengurangi gaya gesek / memperpanjang point
- Mengurangi gerakan (yang menambah beban) pada chock atau piton yang terpasang.

4. Descender

Sebuah alat berbentuk angka delapan. Fungsinya sebagai pembantu menahan gesekan, sehingga dapat membantu pengereman. Biasa digunakan untuk membelay atau rappelling.

5. Ascender

Berbentuk semacam catut yang dapat menggigit apabila diberi beban dan membuka bila dinaikkan. Fungsi utamanya sebagai alat Bantu untuk naik pada tali.

6. Harnes / Tali Tubuh

Alat pengaman yang dapat menahan atau mengikat badan. Ada dua jenis hernas :

Seat Harnes, menahan berat badan di pinggang dan paha.
Body Harnes, menahan berat badan di dada, pinggang, punggung, dan paha.
Harnes ada yang dibuat dengan webbning atau tali, dan ada yang sudah langsung dirakit oleh pabrik.
7. Sepatu

Ada dua jenis sepatu yang digunakan dalam pemanjatan :

Sepatu yang lentur dan fleksibel. Bagian bawah terbuat dari karet yang kuat. Kelenturannya menolong untuk pijakan-pijakan di celah-cleah.
Sepatu yang tidak lentur/kaku pada bagian bawahnya. Misalnya combat boot. Cocok digunakan pada tebing yang banyak tonjolannya atau tangga-tangga kecil. Gaya tumpuan dapat tertahan oleh bagian depan sepatu.
8. Anchor (Jangkar)

Alat yang dapat dipakai sebagai penahan beban. Tali pendakian dimasukkan pada achor, sehingga pendaki dapat tertahan oleh anchor bila jatuh. Ada dua macam anchor, yaitu :

Natural Anchor, bias merupakan pohon besar, lubang-lubang di tebing, tonjolan-tonjolan batuan, dan sebagainya.
Artificial Anchor, anchor buatan yang ditempatkan dan diusahakan ada pada tebing oleh si pendaki. Contoh : chock, piton, bolt, dan lain-lain.

Prosedur Pendakian

Tahapan-tahapan dalam suatu pendakian hendaknya dimulai dari langkah-langkah sebagai berikut

Mengamati lintasan dan memikirkan teknik yang akan dipakai.
Menyiapkan perlengkapan yang diperlukan.
a. Untuk leader, perlengkapan teknis diatur sedemikian rupa, agar mudah untuk diambil / memilih dan tidak mengganggu gerakan. Tugas leader adalah membuka lintasan yang akan dilalui oleh dirinya sendiri dan pendaki berikutnya.
b. Untuk belayer, memasang anchor dan merapikan alat-alat (tali yang akan dipakai). Tugas belayer adalah membantu leader dalam pergerakan dan mengamankan leader bila jatug. Belayer harus selalu memperhatikan leader, baik aba-aba ataupun memperhatikan tali, jangan terlalu kencang dan jangan terlalu kendur.
Bila belayer dan leader sudah siap memulai pendakian, segera memberi aba-aba pendakian.
Bila leader telah sampai pada ketinggian 1 pitch (tali habis), ia harus memasang achor.
Leader yang sudah memasang anchor di atas selanjutnya berfungsi sebagai belayer, untuk mengamankan pendaki berikutnya.

21/05/12

mendaki gunung welirang


Gunung Welirang adalah gunung yang masih aktif dengan kawah yang selalu menghembuskan asap dan cairan belerang. Gunung ini merupakan kompleks gunung yang membentuk barisan. Terdapat beberapa gunung di sekitar Gunung Welirang-Arjuna diantaranya : Gn. Arjuna (3339 mdpl), Gn. Welirang (3156 mdpl), Gn. Kembar I (3051 mdpl), Gn. Kembar II (3126 mdpl), Gn. Ringgit (2477 mdpl). Gn. Welirang dapat didaki dan berbagai arah; arah Utara (Tretes dan Trawas ), dan arah Timur (Lawang) dan dari arah Barat (Batu-Selecta).

JALUR TRETES
Dari Surabaya kita naik bus jurusan Malang atau sebaliknya, turun di Pandaan dan ganti kendaraan ke jurusan Tretes. Kendaraan yang menuju kawasan wisata Tretes ini berupa Izusu L300 yang berhenti di pertigaan Pasar Buah Pandaan. Dengan tarif Rp.5.000,- per orang. Turun di depan hotel Tanjung. Di perjalanan menuju Tretes terdapat sebuah Candi Jawi peninggalan jaman Hindu.
Tretes merupakan tempat Wisata dan Hutan Wisata serta terdapat air terjun yang indah yaitu Air terjun Kakek Bodo. Terdapat pula tempat perkemahan yang ramai dikunjungi para pelajar pada hari-hari libur.
Tempat pendaftaran berada di pinggir jalan raya, tepatnya di seberang hotel Tanjung. Dengan membayar biaya pendaftaran Rp.4.500,- serta diwajibkan menitipkan katu tanda pengenal. Di pos pendaftaran ini terdapat empat buah kamar mandi umum.
Dari Pos pendaftaran kita berjalan mengikuti jalan aspal sekitar 200 meter kita akan sampai di pintu masuk Taman Wisata Air Terjun Kaket Bodo yang berada di belakang hotel Surya. Dari pintu masuk ini jalanan sudah di semen hingga Pos Pet Bocor atau Air Terjun.
Berjalan sekitar 200 meter kita akan bertemu dengan percabangan yang ke kanan menuju Bumi Perkemahan dan Air Terjun Kakek Bodo. Sedangkan ke kiri (lurus) menuju Pet Bocor arah menuju puncak Gunung Welirang.
Hingga Pet Bocor jalur masih rapi disemen dengan kemiringan yang sangat tajam, sehingga bisa dijadikan pemanasan pendakian yang cukup menguras nafas dan tenaga. Dengan suasana lingkungan yang bersih dan sejuk karena masih terlindungi oleh pohon-pohon besar.
Setelah berjalan sekitar 45 menit sampailah kita di Pos Pet Bocor. Di Pet Bocor terdapat tempat yang sangat luas untuk membuka beberapa tenda. Terdapat pula sumber air yang berasal dari pipa-pipa saluran air yang bocor. Pada hari-hari libur terdapat warung makanan.
Dari Pet Bocor perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri jalanan berbatu yang sudah rusak. Jalur sangat lebar bisa dilewati Jip, dengan kondisi alam yang terbuka, jarang terdapat pohon, dan dikiri kanan jalan hanya ditumbuhi alang-alang dan ditanami pisang untuk mengatasi alang-alang.
Jalur ini biasa digunakan oleh Jip pengangkut belerang hingga Pos Kokopan.
Sehingga pendaki bisa juga menuju ke Pos Kokopan dengan menumpang Jip yang hanya ada bila memang hendak mengambil belerang saja. Di siang hari jalur akan terasa sangat panas dan berdebu, sehingga sebaiknya pendakian dilakukan di sore, malam, atau pagi hari. Di sepanjang jalur pendaki akan disuguhi pemandangan ke arah Tretes dan gunung Penanggungan yang sangat indah.
Setelah berjalan sekitar 3 jam pendaki akan sampai di Pos Kokopan. Kokopan berada diketinggian 1500 mdpl, terdapat pondok-pondok yang didirikan oleh para penambang Belerang. Terdapat pula sungai kecil yang airnya cukup melimpah. serta dilengkapi dengan MCK sederhana. Terdapat pula warung makanan yang hanya buka pada hari-hari libur. Kawasan ini bisa menampung cukup banyak tenda dan dikelilingi pohon-pohon cemara. Nyaman untuk menginap karena cukup terlindung dari hembusan angin. Di siang hari udara terasa dingin dan seringkali berkabut.
Di kokopan terdapat sebuah makam keramat yang terbuat dari susunan batu. Makam ini tepatnya berada di sebelah bawah Pos Kokopan di dekat tikungan jalur. Konon para pendaki dan penambang sering dimunculkan oleh penampakan seseorang kakek dan kakek tersebut mengajak berbicara, setelah memperkenalkan diri sebagai Maulana Malik Ibrahim maka kakek tersebut berpamitan hendak pulang ke rumah dan menghilang tepat di makam tersebut.
Dari Pos Kokopan perjalanan dilanjutkan menuju Pos Pondokan. Terdapat banyak jalur untuk menuju Pondokan. Jalur yang sering digunakan para pendaki adalah jalur utama yang berupa punggungan gunung yang lurus. Jalur berupa jalan berbatu yang terjal sehingga sangat menguras tenaga terutama bila pendakian dilakukan di siang hari, di malam hari jalur pendaki ini akan susah dikenali karena tertutup semak-semak. Tidak ada rambu-rambu penunjuk arah. Pendakian di siang hari cukup nyaman karena banyak terdapat pohon-pohon besar di sepanjang jalur pendakian. Waktu yang dibutuhkan sekitar 4 jam untuk menuju Pos Pondokan.
Jalur yang lain untuk menuju Pos Pondokan adalah jalur para penambang. Jalur ini cukup landai namun lebih jauh karena memutar dan menyimpang 2 hingga 4 punggungan gunung dari punggungan utama jalur pendaki. Jalur penambang setiap hari digunakan oleh para penambang untuk menurunkan belerang dari Pondokan ke Kokopan dengan menggunakan gerobak sederhana, sehingga jalur ini selalu berdebu terutama di siang hari. Jalur ini melintasi kawasan hutan yang cukup lebat dan diselimuti semak-semak belukar yang rapat. Bagi pendaki yang baru pertama kali mendaki gunung Welirang disarankan menggunakan jalur para penambang, karena jalurnya cukup lebar dan sangat jelas. Waktu yang dibutuhkan sekitar 4 hingga 6 jam untuk menuju Pos Pondokan dari jalur penambang ini.
Pos Pondokan berupa tanah terbuka yang cukup luas dengan ketinggian berkisar 2250 mdpl. Terdapat pondok-pondok sederhana yang dibangun oleh para penambang Belerang. Di sebelahnya terdapat sungai dengan debit air yang sangat kecil. Sumber air berupa bak penampungan yang dialiri air dari pipa-pipa yang berasal dari rembesan air sungai.
Pada hari Minggu dan musim liburan kadangkala ada warung makanan yang buka. Di pos ini pendaki biasanya bermalam untuk mempersiapkan diri melanjutkan pendakian ke puncak gn-Welirang atau menuju gn.Arjuna. Persediaan air minum disiapkan dari Pos Pondokan ini.
Menuju Puncak Gn-Welirang terdapat banyak jalur pintas, jalur utama berupa jalan berbatu yang terjal. Jalur penambang tidak terlalu terjal tetapi memutar melipir sisi sebelah kanan. Masih dibutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk mencapai puncak gunung Welirang. Jalur memasuki kawasan hutan cemara yang diselimuti semak-semak. Menjelang Puncak Gunung welirang jalur terbagi menjadi dua. Jalur penambang lurus menuju kawah di mana para penambang mengambil belerang. Jalur pendaki ke arah kanan melintasi punggungan yang sangat curam dan berbatu-batu.
Di kawasan Puncak Gunung Welirang pemandangannya sangat luar biasa indahnya. Pendaki bisa berkeliling mengelilingi kawah untuk mendaki beberapa puncak-puncak kecil. Bila cuaca bersih kita bisa memandang puncak gunung Arjuna dengan detail yang sangat jelas. Gunung Penanggungan juga jelas terlihat sangat dekat.
Terdapat banyak puncak dan banyak kawah yang masih aktif. Kawah yang paling besar dan dalam adalah Kawah Jero, di sebelahnya adalah Kawah Plupuh. Tebing-tebing di sekitar puncak menghembuskan asap belerang. Beberapa lubang di tebing juga mengeluarkan cairan belerang yang berwarna keemasan.
Asap belerang yang pekat bila berhembus mengenai mata bisa menyebabkan mata bengkak untuk itu segera cuci mata dengan air bersih. Bila terhirup dalam waktu yang cukup lama maka bisa menyebabkan pening dan pingsan. Untuk itu bila asap tebal belerang sedang menyelimuti puncak sebaiknya tidak mendekatinya. Agar sedikit lebih aman gunakan kaca mata dan masker penutup hidung yang dibasahi dengan air.
Puncak Gunung Welirang sering diguncang gempa lokal, yang disebabkan oleh pergerakan belerang di dalam perut gunung yang bergerak menuju lubang-lubang di atas puncak. Batu-batu di sekitar puncak juga terasa panas bila dipegang atau diduduki.
Terdapat Gua Sriti yang cukup luas di dekat Puncak gunung Welirang, gua ini dahulunya di jaman Belanda pernah dibangun sebuah villa serta tempat penangkaran Kijang. Terdapat batu-batu pondasi bekas pagar dan bangunan-bangunan villa serta kandang kijang. Juga terdapat sebuah makam keramat di dekat gua tersebut yang diyakini oleh para penambang belerang sebagai makam Mbah Tedjo Geni.

MELANJUTKAN KE GN.ARJUNA 
DARI PONDOKAN

Setelah beristirahat di pondokan, pendakian di lanjutkan dengan menempuh jalur ke arah kiri. Melintasi hutan pinus dan setelah berjalan sekitar 1 jam akan sampai di Lembah Kidang. Lintasannya agak mendatar dan banyak ditumbuhi pohon rumput yang agak tinggi dan pohon pinus.
Di Lembah Kidang terdapat sumber air yang berada di ketinggaan sekitar 2.300mdpl. Di lembah ini dapat dijumpai satwa-satwa penghuni gunung arjuna. Dari Lembah Kidang Jalur kembali menanjak dan selanjutnya akan bertemu dengan persimpangan jalur yang menuju puncak Gn. Arjuna dan Puncak Gn.Welirang ( lewat Gn. Kembar1 dan Gn. Kembar 2)
Berjalan menyusuri hutan cemara, jalur kembali menanjak. setelah berjalan sekitar 1,5 jam dari persimpangan kita akan melewati tempat yang dinaniakan "Pasar Dieng", ketinggiannya hampir sama dengan puncak G. Arjuna dan terdapat batu yang sebagian tersusun rapi seperti pagar dan tanahnya rata agak luas. Dari sini untuk ke Puncak G. Arjuna hanya memakan waktu ± 10 menit. Di puncak Gn. Arjuna banyak terdapat batu-batu besar yang berserakan. Ada juga sebuah batu yang dikeramatkan masyarakat, batu tersebut berbentuk seperti kursi.

MELANJUTKAN KE GN. ARJUNA 
DARI PUNCAK GN.WELIRANG

Bila kita akan melanjutkan penjalanan menuju Gn. Arjuna maka setelah kita sampai di puncak G. Welirang kita berjalan turun tepatnya ke arah selatan. Terdapat satu dataran yang cukup luas yang menjadi persimpangan antara puncak Gn.Welirang, Jalur ke Pondokan, Ke Kawah penambang dan ke selatan ke Gn. Kembar 1.
Jalur menanjak melalui hutan cemara hingga puncak Gn. Kembar 1 yang memiliki ketinggian 3.051 mdpl, kemudian menurun menyusuri jurang, maka akan sampai di persimpangan kembar setelah menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam dari Gn.Welirang. Jalur kembali menanjak menapaki puncak Gn. Kembar II dengan ketinggian 3.126 mdpl. Jalur kemudian menurun dan selanjutnya akan berjumpa dengan persimpangan yang ke Gn.Arjuna dan ke Pondokan (kembali ke Tretes).
Berjalan menyusuri hutan cemara, jalur kembali menanjak. setelah berjalan sekitar 1,5 jam dari persimpangan kita akan melewati tempat yang dinaniakan "Pasar Dieng", ketinggiannya hampir sama dengan puncak G. Arjuna dan terdapat batu yang sebagian tersusun rapi seperti pagar dan tanahnya rata agak luas. Dari sini untuk ke Puncak G. Arjuna hanya memakan waktu ± 10 menit
Puncak G. Arjuna anginnya sangat kencang dan suhunya antara 5-10 derajat celcius. Disini kita dapat menikmati suatu Panorama yang sangat indah terutama bila malam hari, kita dapat melihat ke bawah, kota-kota seperti Surabaya, Malang, Batu, Pasuruan. serta laut utara dengan kerlipan lampu- lampu kapal. Puncak G. Arjuna disebut juga dengan Puncak 'Ogal-Agil' atau 'Puncak Ringgit.

20/05/12

mendaki gunung wilis

mendaki gunung wilis adalah pengalaman pertama saya dalam mendaki gunung.

Gunung Wilis merupakan gunung tak aktif dengan tinggi 2563 mdpl di Jawa Timur. Gunung tersebut merupakan gunung dengan 5 puncak yang masing - masing dapat dijangkau dari tiap kota misalnya Puncak Liman dapat dijangkau dari kota Nganjuk dan Kediri dan banyak puncak lain, dan juga konon salah satu puncaknya ada yang belum pernah didaki dan juga belum ada yang berhasil berekspedisi ke salah satu puncaknya tersebut.
Ada juga puncak lain ( ± 2300m dpl ) yang dapat diakses lewat daerah Tulungagung yang merupakan puncak paling favorit didaki para pendaki karena selain medannya menantang, juga banyak ditemui pemandangan alami misalnya air terjun, situs purbakala / candi , juga hamparan kebun teh yang terkenal dengan sebutan ‘Teh Hijau Kaki Wilis’.

Selain itu juga terkenal daerah penghasil susu sapi dan sayuran ( kobis, kol, wortel, sawi dll ). Gunung tersebut dapat dikatakan bahwa merupakan gunung yang masih dikatakan alami ‘Perawan’ karena pada dasarnya lokasinya yang jauh dari pusat kota dan keramaian apalagi akses ke lokasi dengan kendaraan umum juga lumayan sulit didapatkan sehingga jarang dijamah tangan pendaki yang usil.

Dalam setiap perjalanannya ke Puncak banyak juga ditemui tanaman alami khas pegunungan ( suplir, Anggrek, namun jarang ditemui edelwise ) yang tidak dapat ditemui dari gunung - gunung lain dan juga masih terkenal dengan binatang buasnya dan liar semisal harimau, ular phiton, monyet, babi hutan, ayam panggang ( di warung sebelah rumah ).

Jalur via Tulungagung merupakan jalur favorit masyarakat Tulungagung dan sekitarnya. Jalur ini memakan waktu 6 - 8 jam ( panjang jalur 7 - 9 km ) dimana disini tidak ada yang namanya pos pendakian ( base camp ), pos penjaga dll. Selain itu air hanya dapat diperoleh di desa terakhir dan di air terjun yang lokasinya ¼ dari perjalanan. Kepuncak perlu diingat bahwa gunung ini banyak hewan penghisap darah ( pacet ) di sepanjang jalur sampai puncak

Sebaiknya kita menyiapkan air yang lebih banyak jika kita mendaki 2 hari misalnya 1 malam menginap di watu godeg, semalam lagi di puncak dimana kita harus menyiapkan persediaan air di ½ perjalanan ( watu godeg ) dan di simpan ( disembunyikan didaerah itu ) sehingga jika kita pulang tidak takut kehabisan air dan dapat langsung beristirahat ( memasak lagi di tengah perjalanan ).

Sehingga ketika turun badan sudah kembali fit. Dari watu godeg ke puncak maka sudah ada plang tanda informasi ke puncak dimana watu godeg merupakan titik temu dari air terjun dengan jalur kedua, dan dari sinilah jalur menuju kepuncak akan menjadi satu jalur.Info Jalur pendakian menuju desa terakhir : dari terminal Tulungagung naik angkutan pedesaan ( angkudes ) menuju kedesa Sendang dan turun di Pertigaan koramil Sendang. Dari sini naik angkudes / ojek menuju kedesa penampe’an ( penampihan ).

Untuk diingat bahwa angkudes ini sangat jarang sehingga perlu adanya koordinasi proses pendakian didalam perhitungan kapan waktu pendakian dan kepulangan. Kalo perlu koordinasi dengan sopir karena angkudes hanya beroperasi jam 8 - 16 sore dan berangkat tiap 1 jam sekali.

Jika kita naik angkudes maka kita akan diturunkan ke desa terakhir dan perlu berjalan kaki 1/2 km untuk menuju ke candi penampihan, namun jika kita naik ojek akan diturunkan di candi penampihan sehingga lebih efisien waktu dan tenaga.

Dari sinilah kita akan memulai pendakian sehinnga perlu adanya persiapan didesa terakhir ini. Bila perlu bekal ditambah misalnya beli sayuran untuk bekal memasak dan juga susu untuk menunjang gizi yang harganya relatif murah. Untuk susu didapat dengan membeli pada jam 8 pagi dan jam 3 sore karena selain jam tersebut susu sudah dikirim ke pabrik pengolah susu.

Jalur Pendakian

Dari  desa terakhir  menuju ke Puncak dapat dilewati melalui 2 jalur yaitu :
1. Jalur 1 air terjun. Candi penampihan - Kebun teh - air terjun penampihan - watu Godeg ( 1/2 perjalanan ) - Puncak.
2. Jalur 2 langsung puncak. Candi Penampihan -  Kebun Teh -  Kebun sayur - langsung Watu godeg ( 1/2 perjalanan )- puncak.

Jalur tersebut sama - sama melewati kebun teh yang sangat hijau dan setelah kebun teh akan berpisah jalurnya dimana jika ke air terjun ada dikiri dan jalur kedua kekanan menuju kebun sayuran. Dan yang pasti kedua jalur tersebut tidak ada yang menghindarkan dari gigitan pacet.

Jalur pertama, merupakan jalur yang tidak perlu membawa air hingga air terjun ( 1/4 perjalanan ) dimana untuk menuju ke air terjun akan melewati 7 anak sungai kecil yang harus diseberangi disisi lain juga tidak terlalu memakan tenaga agar sampai ke air terjun karena hanya melewati bukit kecil dan anak sungai tersebut.

Kekurangannya yaitu untuk ke air terjun pemandangannya hanya pohon gundul yang tidak rindang lagi, banyak ditebangi sehingga kalau disiang hari akan terasa terik dan panas namun dapat diatasi dengan membasuh dengan air di tiap anak sungai.

Setelah dari terjun ini pemandangannya bagus sekali dimana kita dapat melihat air terjun yang tingginya 30 meter. Perlu di ingat bahwa disinilah pusat pacet paling banyak sehingga perlu berhati - hati jika mandi walaupun tidak berbahaya mungkin jika suatu misal kita terhisap 50 ekor saja, dapat dibayangkan berapa darah segar yang terbuang sia - sia sehingga dapat dipastikan kita bisa terserang anemia ( kekurangan darah ) dan malah bisa mengakibatkan hipotermia / penurunan suhu tubuh.

Kekurangannya lagi dimana jalur dari air terjun ke watu godeg akan sangat berat karena kemiringan lerengnya relatif menanjak dengan sudut kemiringan 45 derajat sehingga butuh tenaga ekstra hingga setengah perjalanan ( watu godeg ). Untuk jalur ini tidak dianjurkan pada waktu musim penghujan karena licin, becek dan di sisi kiri adalah jurang sehingga perlu kehati - hatian dan keahlian khusus. Struktur tanahnya labil dan tersusun dari tanah liat sehingga sangat licin perlu memakai sepatu bot ataupun sepatu sepak bola.

Jalur ini tidak memiliki plang ( tanda arah menuju watu godeg ) sehingga perlu dilakukan penyisiran jalan agar tidak tersesat jika belum pernah mendaki gunung ini. Setelah sampai watu godeg (berwujud batu besar yang mengapit sebuah tanah datar yang lumayan lebar) dan ditanah ini kita bisa mendirikan base camp agar terhindar dari angin. Dari jalur ini kurang lebih memakan waktu 4 jam untuk sampai watu godeg. Dari sinilah jalur antara keduanya ( jalur 1 dan jalur 2 ) akan bergabung dan terdapat penunjuk jalan ke puncak.

Jalur kedua, adalah jalur yang harus melewati kebun sayuran ( ada rumah penyimpan sayuran ) yang dihalaman luarnya ada kolam ikannya. Dijalan ini melewati satu anak sungai barulah kita menaiki bukit dan disinilah kita harus mencari jalan menuju puncaknya yang terlihat ada plang ( penunjuk jalan ).Jalur disini akan terlihat tertutup rerumputan sehingga harus jeli melihat manakah jalur air ataukah jalur setapak.

Perlu diingat bahwa pada jalur ini sampai puncak tidak akan ada air lagi Untuk jalur ini jalurnya lebih jelas dan sudah terbentuk seperti anak tangga ( ada plang jalurnya juga tiap berapa meter sekali ) dan sangat rindang sekali, dikanan dan kirinya pepohonan khas hutan tropis Indonesia. Di sini kemiringannya 20 - 30 derajat dan ada bonus trak mendatarnya juga sehungga lebih hemat tenaga. Namun perlu hati - hati juga karena jalurnya juga bercabang banyak menuju ke lembah atau bahkan ke turun lagi.

Perlu hati - hati memilih jalur, usahakan tetep berkonsentrasi terhadap jalur tipuan tersebut. Perlu diperhatikan dalam pencarian jalur ini usahakan cari jalur yang terlihat menanjak terus dan ada tanda keberadaan plang info jalur ( hindari jalur turun yang curam karena menuju kedasar tebing ). Jalur ini relatif cepat yaitu untuk kewatu godeg dapat ditempuh 3 - 3,5 jam. Setelah sampai watu godeg maka dapat bermalam dahulu. Baru melanjutkan lagi. Jalur ini tidak akan melewati air terjun lagi karena jika kita ke air terjun sama halnya kita kembali ke ¼ perjalanan lagi.

Dari watu godeg ini jalur sudah bersatu dan hanya ada satu jalur yang menuju kepuncak namun tanah nya sangat labil, usahakan hindari tanah yang bergerak bila di injak( tanahnya empuk seperti kasur ) karena tanah tersebut biasanya akan membuat terpeleset atau kaki terkilir karena kaki kita tenggelam dan akhirnya terjatuh. Dan dalam perjalanan ini pastilah kita akan di gigit pacet, karena pada tanah yang empuk tersebut biasanya merupakan sarang dari pacet, usahakan kaki dan tangan dilindungi dengan kaos kali tebal dan panjang, kalau perlu kaki diberi lotion anti nyamuk yang relatif efektif.

angan lupa membawa tembakau yang berguna untuk melepaskan dan menghentikan aliran darah yang keluar. Dalam perjalanan ini kita akan melihat banyak pohon besar yang akan kita lewati bagian tengah ( sela - sela ) batangnya. Setelah watu godeg ini jalurnya relatif ringan karena kita hanya menuruti jalan yang berada pada punggungan yang kiri dan kanannya berupa lembah curam ( jurang ) dan pastikan keselamatan diri dan barang bawaan karena ketika beristirahat kita pasti lupa penempatan barang - barang dilokasi yang aman, namun jangan salah jika hampir mendekati puncak maka jalannya akan menanjak terus sepanjang 2 km.

Ciri ciri akan mendekati puncak adalah banyaknya pohon cemara / pinus dan mulai jarang tumbuhan yang lebat tetapi akan berganti menjadi pinus dan rerumputan dan lumut. Pada ketinggian ini maka banyak lumut akan hidup di batang pohon dan batuan Usahakan dalam mendaki dan hampir puncak kita membuka kompas dan hafalkan arah turunnya karena penulis dulunya pernah tersesat ½ hari hanya akibat salah perkiraan arah pulang.

Dan kami ingatkan bahwa kita berangkat dari arah timur ( desa terakhir ) dan bergerak memgelilingi puncak dengan mengitari dari selatan puncak dan sampai puncak kita sudah berada di barat nya gunung / puncak, sehingga jangan salah tafsir karena biasanya pendaki pasti berfikir berangkat dari timur pastilah kita berada ditimur puncak. Apalagi biasanya pendakian dilakukan paling banyak dilakukan malam hari kita tidak bisa menafsirkan arah mata angin dengan rasi bintang, arah bulan maupun arah gemerlapnya kota.

Puncak ini tidak ada simbol keabadian puncak misalnya tugu puncak yang terbuat dari beton, tetapi hanya tugu yang tersusun dari bebatuan yang tertata setinggi 1 meter tanpa semen. Dari puncak wilis ini jika cuaca cerah maka kita dapat melihat puncak raksasa ’’MAHAMERU’’ yang merupakan puncak Gunung semeru dan merupakan gunung ( aktif ) tertinggi ( 3676 mdpl ) di Jawa yang berada di timur kita.

Kita dapat melihat kepulan asap Mahameru yang meletup tiap 15 menit sekali, yang menunjukkan kegagahannya dan kita pasti bangga karena kita seakan - akan berdiri tegap dan sejajar dengan gunung semeru, dan juga pasir putih yang mengelilingi semeru tsb. Pada sisi kiri ( utara ) Semeru terlihat juga gunung Bromo ( 2382 mdpl ) dan agak kebaratnya Gunung Welirang ( 3156 mdpl ) dan gunung Arjuno ( 3338 dpl ) yang terkenal keangkerannya dan mistiknya dan juga gunung nonaktif Anjasmoro ( 2282 mdpl ).

Di ibarat nya lagi adalah gunung Kawi dan Gunung Kelud ( 1731 dpl ) yang terkenal dengan kawah air hangatnya yang dapat menyembuhkan penyakit kulit. Belum lagi bagian barat wilis kita dapat melihat gunung Lawu ( 3265 mdpl ) yang merupakan gunung di perbatasan Jawa Timur - Jawa Tengah.

Tidak tertutup kemungkinan kita dapat melihat gunung Merapi, di Jawa Tengah ( 2911 mdpl ) dan Gunung Merbabu ( 3142 mdpl ) tapi sayangnya pada posisi itu ( barat laut ) maka kita akan tertutup oleh puncak wilis yang lain. Pada arah utaranya kita tidak dapat melihat apa - apa ( termasuk kota Kediri ) karena juga tertutup oleh puncak lain yang berada diutara kita, namun yang justru mengherankan adalah pada posisi utara ini ( bawah puncak liman dan sejajar dengan kita ) kita dapat melihat sebuah Candi yang ada pada ketinggian 2300 mdpl.

Pada pandangan ke selatan kita dapat melihat kota Tulungagung yang terkenal sebagai ’’ kota marmer’’, dan pandangan jauh keselatan dapat dilihat air laut yang biru bagaikan kita diujung langit, melihat hamparan laut yang luas.